Pages

Pages - Menu

Senin, 06 Januari 2014

Dahlan Iskan Sebut Indonesia Dijajah BBM


TRIBUNNEWS/HERUDIN

Menteri BUMN, Dahlan Iskan

JAKARTA, KOMPAS.com - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, memaparkan visinya tentang masalah energi. Ia pun menyebut Indonesia saat ini sedang dijajah oleh bahan bakar minyak.

"Kita dalam penjajahan BBM. Kita impor BBM begitu besarnya," kata Dahlan di kantor Sekretariat Konvensi Partai Demokrat, Jakarta, Senin (6/1/2013).

Menurut Dahlan, impor BBM telah berdampak luas terhadap ekonomi nasional. Ia menuturkan tingginya impor BBM menyebabkan cadangan devisa terkuras, neraca perdagangan mengalami defisit, dan nilai tukar rupiah merosot.

"Kita produksinya kecil, tapi konsumsinya meningkat drastis. Sebanyak 1 juta mobil dan 7 juta motor bertambah setiap tahun," ujarnya.

Terkait hal itu, Dahlan mengaku sudah membuat beberapa rencana strategis di bidang energi. Salah satunya adalah membangun kilang minyak. Satu kilang minyak, kata Dahlan, membutuhkan dana yang tidak sedikit, yakni Rp 80 triliun.

"Investor enggak ada yang tertarik bangun kilang karena labanya kecil. Jadi bangun kilang harus dikasih insentif. Investor kilang bilang insentifnya tax holiday," ucapnya.

Hitung-hitungan Dahlan, dengan pemberlakuan tax holiday, negara akan kehilangan pendapatan pajak sekitar Rp 14 triliun per tahun. Meski begitu, kata dia, jumlah itu tidak seberapa ketimbang ketiadaan kilang yang menyebabkan negara harus mengeluarkan uang Rp 140 triliun dalam empat tahun terakhir.

Ia menambahkan sebagai Menteri BUMN, dirinya juga sudah menargetkan untuk menaikkan lifting minyak sebesar 200 ribu barel per hari sampai akhir tahun 2014. Untuk mewujudkannya, ia meminta Pertamina untuk memaksimalkan sekitar 5.000 sumur minyak yang sudah tua sekaligus memperbaharui perangkat teknologi yang digunakan.

Selain itu, Dahlan juga berjanji untuk memaksimalkan potensi sumber daya non-minyak yang ada, seperti gas, batu bara, geothermal (panas bumi), dan biomass. Khusus mengenai gas, Dahlan mengatakan masa depan energi Indonesia terletak pada gas, bukan minyak bumi.

"Kalau di negara-negara maju, gas untuk kebutuhan rumah tangga dan industri itu langsung dialirkan. Oleh karena itu, saya akan membangun pipa trans, dengan prioritas pipa Trans Sumatera-Jawa," kata Dahlan.

Pembangunan kilang minyak dan pipa gas adalah dua janji Dahlan di antara janji-janji lainnya. Beberapa janjinya yang lain adalah membuat "PLN Baru" dengan memanfaatkan biomass sebagai sumber energi listrik, melakukan penggalian geothermal dengan dana Rp 500 miliar, dan membuat cadangan batubara yang bisa digunakan selama seratus tahun ke depan.

"Kalau BBM diblokir oleh negara lain, kita bisa kolaps. Jadi, penjajahan BBM harus segera diakhiri," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar