Tari barong adalah salah satu dari tari Bali yang
merupakan peningalan kebudayaan pra Hindu selain tari Sangyang adalah
tari Barong. Kata barong berasal dari kata bahruang yang berarti
binatang beruang, merupakan seekor binatang mythology yang mempunyai
kekuatan gaib, dianggap sebagai binatang pelindung.
Didalam perkembangannya, kemudian barong di Bali tidak hanya diwujudkan
dalam binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua,
adapun jenis-jenis barong yang ada di Bali yaitu :
a. Barong ket ( ketet ) barong ini adalah yang paling banyak
didapatkan di bali dan yang paling sering dipentaskan serta memiliki
jenis perbendaharaan gerak tari yang lengkap.
Barong ketet merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau bona.
Badan barong ini dihiasi dengan ukir ukiran dibuat dari kulit, ditempeli
kaca dan bulunya dibuat dari braksok, ijuk atau pula dari bulu burung
gagak.
Didalam menarikannya barong ini diusung oleh 2 ( dua ) orang penari yang
dinamakan juru saluk ataupun juru bapang. Lakon ini pada umumnya
menggambarkan pertarungan antara kebajikan dan keburukan, dimana thema
ini hampir selalu menjadi dasar dalam lakon lakon seni pertunjukan
Bali.Gambelan untuk mengiringi tari barong ini adalah gambelan
bebarongan yang berlaras pelog. Di beberapa tempat ada juga yang
diiringi dengan gambelan semar pegulingan.
b. Barong Bangkal berarti babi besar yang berumur tua, barong ini
menyerupai seekor bangkal biasa disebut barong celeng atau barong
bangkung .Gambelan untuk mengiringinya adalah gambelan batel, dalam
pementasannya sangat jarang disertai dengan suatu lakon dan pementasan
barong bangkal ini biasanya dengan cara ngelawang ( pementasan ) dari
satu tempat ketempat lain ) dan ada juga sekedar mafajar atau diusung
kesekeliling.
c. Barong Asu barong ini menyerupai anjing terutama topengnya, sangat
dikeramatkan dan terdapat di pura puncak dawa Baturiti Tabanan
d. Barong Gajah ini barong yang menyerupai gajah, sangat dikeramatkan dan salah satu diantaranya terdapat di Desa Singapadu.
e. Barong Macan barong ini menyerupai seekor macan, dalam pementasannya
ditarikan oleh dua orang penari dan ada juga yang dilengkapi dengan
suatu dramatari semacam Arja, gambelan yang dipai mengiringinya adalah
gambelan batel.
f. Barong Landung, barong ini berbeda dengan barong barong yang telah
disebutkan diaatas. Barong landung wujudnya bukan binatang melainkan
manusia purba yang kaki dua. Pada umumnya barong landung ini dibuat
berpasangan, terdiri dari ratu Lanang ( Barong landung laki ) dan Ratu
Luh ( Barong Landung perempuan ). Barong ini disebut sedemikian karena
bentuknya besar dan tinggi (seperti ondel-ondel Jakarta). Ratu Lanang
wajahnya sangat menakutkan, hitam mukanya dengan giginya mencolot keluar
sedangkan Ratu Luh berupa perempuan tua seperti perempuan cina.
Dibeberapa tempat di Bali ada juga Barong Landung yang dilengkapi
dengan jenis barong Landung lainnya seperti Mantri, Baluh, limbur dan
lain-lainnya. Didalam pementasannya barong landung ini mengambil lakon
seperti lakon Arja ( terutama di Daerah Badung ) dan diiringi dengan
gambelan batel.
g. Barong Blasblasan, barong ini juga disebut barong kedingkling, barong
blasblasan adalah suatu bentuk pementasan yang dilakukan secara
ngelawang, penarinya hanya mengenakan topeng topeng wayang wong dengan
lakon cuplikan cuplikan dari ceritra Ramayana yang pada umumnya
merupakan adegan peperangan. Barong ini banyak di pentaskan pada hari
hari Raya Galungan maupun Kuningan dan biasanya penarinya adalah anak
anak.Gambelan pengiringnya ada yang berupa batel dan ada pula yang
semacam bebarongan (Gambelan batel yang dilengkapi dengan reyong).
Disamping jenis-jenis barong tersebut diatas, masih ada juga
jenis-jenis barong yang lain yaitu barong brutuk yang terdapat di desa
Trunyan ( sebuah Desa kecil dipinggir sebelah timur dari Danau Batur ).
Barong ini memakai bulu-bulu daun pisang yang sudah kering ( kraras )
dan sangat dikeramatkan oleh masyarakat Trunyan. Barong ( sejenis
barong landung yang banyak terdapat di daerah Tabanan yang biasanya
dipertunjukkan pada upacara ngaben.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar