JAKARTA - Operasi kemanusian Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu korban Topan Haiyan di Filipinadiperkirakan berlangsung selama satu bulan. Estimasi ini muncul mengingat banyaknya kebutuhan yang diperlukan korban.
Sampai saat ini tempat terparah yang sangat membutuhkan bantuan adalah Kota Tacloban. Tingkat kerusakan di ibukota Provinsi Leyte tersebut ada di tingakatan paling atas. Sehingga dibutukan waktu yang panjang untuk mengembalikan kota tersebut ke keadaan semula.
"Diperkirakan, tanggap darurat akan berlangsung tiga minggu sampai satu bulan semua tergantung pada kebutuhan palang merah Filipina," kata Kepala Markas PMI, Rapiudin Hamarung ketika ditemui media di kantor pusat PMI, Rabu (13/11/2013).
Berdasarkan kondisi terakhir di Filipina, bantuan utama yang diperlukan korban bencana masih berbentuk makanan. Untuk kebutuhan lain, PMI akan berkoordinasi dengan Palang Merah Filipina.
"Sekarang kami menunggu hasil pembicaraan dari pak Jusuf Kalla (Ketua PMI) dengan presiden Palang Merah Filipina. Mengenai bantuan apa saja yang diperlukan," dijelaskannya.
Tim PMI akan memulai misinya hari ini dengan memulai mengirim tim asesmen. Mereka akan melakukan pemetaan dan memperkirakan tantangan apa yang dapat menghalangi bantuan dari Indonesia menuju Filipina. Tim tersebut akan memberikan laporan kepada PMI pada Kamis, 14 November 2013, besok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar