
TACLOBAN - Kondisi warga yang menjadi korban terjangan Topan Haiyan di Filipina makin memprihatinkan. Dalam satu insiden, warga yang berusaha mendobrak lokasi penyimpanan beras, tewas karena berebut ingin mendapatkan beras.
Pihak berwenang Filipina melaporkan, delapan orang warga tewas di saat ribuan korban selamat akibat Topan Haiyan menyerbu gudang penyimpanan beras milik pemerintah. Peristiwa ini memperlihatkan kesusahan warga Filipina untuk mencari bahan makanan.
"Polisi dan tentara tidak bisa berbuat banyak atas penjarahan yang terjadi di Alangalang, Leyte, Selasa 12 November 2013," ujar Juru Bicara Otoritas Bahan Pokok Nasional Filipina Rex Estoperez, seperti dikutipAssociated Press, Rabu (13/11/2013).
"Delapan orang tewas ketika sebuah tembok runtuh. Warga yang melakukan penjarahan membawa kabur sekira 100 ribu kantung beras," lanjutnya.
Estoperez mengatakan, masih ada lokasi penyimpanan beras lainnya di Provinsi Leyte. Tetapi pihaknya enggan mengungkapkan demi alasan keamanan.
Topan Haiyan mencapai wilayah Tacoblan, Leyte, pada Jumat 8 November 2013. Angin dengan kekuatan mencapai 315 kilometer per jam langsung menghancurkan benda apapun yang menghalanginya. Kehancuran yang diakibatkan oleh topan menyerupai terjangan tsunami.
Presiden Filipina Benigno Aquino menerapkan status darurat bencana di wilayah yang terkena imbas topan. Dengan penetapan status darurat bencana itu, memudahkan proses penyaluran bantuan kepada wilayah yang hancur akibat bencana.
Korban tewas akibat bencana ini melonjak tajam dalam dua hari terakhir. Korban tewas dilaporkan menjadi 1.833 jiwa dan 2.623 warga lainnya dilaporkan terluka, sedangkan 84 lainnya dinyatakan hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar