Al Madinah Al Munawwarah | |
---|---|
Masjid Nabawi | |
|
|
Koordinat: 24°28′LU 39°36′BTKoordinat: 24°28′LU 39°36′BT | |
Negara | |
Provinsi | Provinsi Madinah |
Pemerintahan | |
• Wali kota | Abdulaziz Bin Majid (عبدالعزيز بن ماجد) |
Luas | |
• Total | 589 km2 (227 mil²) |
Ketinggian | 608 m (1.995 ft) |
Populasi (2006) | |
• Total | 1.300.000 |
• Kepadatan | 2,200/km2 (5,700/sq mi) |
Zona waktu | Standard Waktu Arab (UTC+3) |
Kamis, 10 Oktober 2013
Madinah
Mekkah Kota Suci Umat Islam
Makkah al-Mukarramah مكة المكرمة | |||
---|---|---|---|
|
|||
Nama lain: Ummul-Qura | |||
Negara | |||
Provinsi | Provinsi Mekkah | ||
Konstruksi Ka'bah | +2000 SM | ||
Didirikan | Tidak diketahui | ||
Bagian Arab Saudi | 1924 | ||
Pemerintahan | |||
• Mayor | Osama Al-Bar | ||
• Gubernur Provinsi | Khalid al Faisal | ||
LuasMunisipalitas Mekkah | |||
• Perkotaan | 850 km2 (330 mil²) | ||
• Metro | 1.200 km2 (500 mil²) | ||
Populasi (2007) | |||
• Kota | 1,700,000 | ||
• Kepadatan | 4,200/km2 (2.625/sq mi) | ||
• Perkotaan | 2,053,912 | ||
• Metro | 2,500,000 | ||
Jumlah kotamadya Mekkah | |||
Zona waktu | EAT (UTC+3) | ||
• Musim panas (DST) | EAT (UTC+3) | ||
Kode Pos | (5 digit) | ||
Kode wilayah | +966-2 | ||
Situs web | Munisipalitas Mekkah |
Tari Andun
Tari Andun adalah salah satu tarian rakyat yang berasal dari Bengkulu
dan dilakukan pada saat pesta perkawinan. Biasanya dilakukan oleh para
bujang dan gadis secara berpasangan pada malam hari dengan diringi musik
kolintang. Pada zaman dahulu, tari ini biasanya digunakan sebagai sarana mencari jodoh setelah selesai panen padi. Sebagai bentuk pelestariannya saat ini dilakukan sebagai salah satu sarana hiburan bagi masyarakat, khususnya bujang gadis
Provinsi Papua
Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur West New Guinea (Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini atau East New Guinea.
Provinsi Papua merupakan Provinsi yang paling luas
wilayahnya dari seluruh Provinsi di Indonesia. Luas Provinsi Papua ±
410.660 Km2 atau merupakan ± 21% dari luas wilayah Indonesia.
Lebih dari 75% masih tertutup oleh hutan-hutan tropis yang lebat,
dengan ± 80% penduduknya masih dalam keadaan semi terisolir di daerah
pedalaman (bagian tengah Papua). Jumlah penduduk 2,3 Juta Jiwa dengan
kepadatan penduduk 5,13 orang per Km2 .Secara geografis berada diantara garis meridian 0’19’ – 10045 LS dan antara garis bujur 1300 45 – 141048 BT yang membentang dari Barat ke Timur dengan silang 110 atau 1.200 Km.
Kesenia papua cukup terkenal diIndonesia,terutama pada kesenian tari ddan musiknya.
Tari di papua beragam gerak,tetapi gerakan akrobatik
yang dibubuhi loncatan dan melompat mendominasi gerakan tari
papua.Tarian papua biasanya terdapat gerakan dasar contohnya gerakan
pancar,pale-pale,dll.Gerakan ini merupakan gerakan yang energik di
tambah dengan lengkingan suara kegembiraan,biasanya tarian papua di
tarikan untuk menghibur masyarakat yang ada.Bahkan banyak tarian papua
yang dihadirkan di event internasional,seperti tari poco-poco.
Warna dan jenis pakaian yang digunakan masing-masing
Grup Seni tari/sanggar seni Yospan berbeda-beda, namun ciri khas Papua
untuk aksesoris hampir sama..
Menggunakan pakaian khas papua,dengan adat papua yang
kental nuansa rumbai, bulu, dan kayu, Pakaian adat pria dan wanita di
Papua secara fisik akan hampir sama bentuknya. Mereka memakai baju dan
penutup badan bagian bawah dengan model yang sama. Mereka juga sama-sama
memakai hiasan-hiasan yang sama, seperti hiasan kepala berupa burung
cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-manik, serta
rumbai-rumbai pada pergelangan kaki. Bentuk pakaian yang terlukis di
sini merupakan ciptaan baru. Biasannya tak lupa dengan tombak/panah dan
perisai yang dipegang mempelai laki-laki menambah kesan adat Papua
.
Suku asmat memiliki cara yang sangat sederhana
untuk merias diri mereka. mereka hanya membutuhkan tanah merah untuk
menghasilkan warna merah. untuk menghasilkan warna putih mereka
membuatnya dari kulit kerang yang sudah dihaluskan. sedangkan warnah
hitam mereka hasilkan dari arang kayu yang dihaluskan. cara menggunakan
pun cukup simpel, hanya dengan mencampur bahan tersebut dengan sedikit
air, pewarna itu sudah bisa digunkan untuk mewarnai tubuh.
selain budaya, penduduk kampung syuru juga amat piawai membuat ukiran seperti suku asmat,umumnya.(ukiran tubuh)
ukiran bagi suku asmat bisa menjadi penghubung antara kehidupan masa kini dengan kehidupan leluhur. di setiap ukiran bersemayam citra dan penghargaan atas nenek moyang mereka yang sarat dengan kebesaran suku asmat.
selain budaya, penduduk kampung syuru juga amat piawai membuat ukiran seperti suku asmat,umumnya.(ukiran tubuh)
ukiran bagi suku asmat bisa menjadi penghubung antara kehidupan masa kini dengan kehidupan leluhur. di setiap ukiran bersemayam citra dan penghargaan atas nenek moyang mereka yang sarat dengan kebesaran suku asmat.
Di daerah Sarmi dan sekitarnya hingga ke Jayapura,
misalnya, ada tarian pergaulan yang disebut Lemon Nipis. Di kawasan
pegunungan tengah Papua, seperti di daerah Wamena dan sekitarnya, ada
pula yang disebut Sekise. Namun, tarian yang tampil hingga ke tingkat
nasional hanya yospan. Bahkan dari yospan pulalah aparat TNI
terinspirasi membuat tari poco-poco yang lebih dikenal dengan sebutan
tarian komando yang kini digemari banyak orang di Nusantara.
ABOUT VIDEO :
Video tarian papua yang diambil dari tari Kemilau
Nusantara garapan Sanggar Tari KertiBuana dan FKIP Seni Tari
Unila,terdiri dari tarian medley (ditandai dengan penari yang
menggunakan kostum dari provinsi yang ada diindonesia contohnya
padang,aceh,lampung,Jakarta dll).Pada tarian akhir terdapat tarian khas
papua yang meenggambarkan kegembiraan dengan gerakan meloncat,memainkan
geraakan kaki yang lincah,ditambah dengan iringan lagu Yamko rambe yamko
yang diiringi oleh pemusik kerti buana,sebagai ungkapan rasa kesatuan
antar budaya(pada video dicontohkan dengan baju yang beraganm)bahwa
walaupun berbeda daerah tetapi masih memiliki rasa menghargai dan
mengetahui serta mencintai kebudayaan dari daerah seperti halnya daerah
papua terutama kebudayaan tari dan musiknya.
Tari Barong
Tari barong adalah salah satu dari tari Bali yang
merupakan peningalan kebudayaan pra Hindu selain tari Sangyang adalah
tari Barong. Kata barong berasal dari kata bahruang yang berarti
binatang beruang, merupakan seekor binatang mythology yang mempunyai
kekuatan gaib, dianggap sebagai binatang pelindung.
Didalam perkembangannya, kemudian barong di Bali tidak hanya diwujudkan dalam binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua, adapun jenis-jenis barong yang ada di Bali yaitu :
a. Barong ket ( ketet ) barong ini adalah yang paling banyak didapatkan di bali dan yang paling sering dipentaskan serta memiliki jenis perbendaharaan gerak tari yang lengkap.
Barong ketet merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau bona.
Badan barong ini dihiasi dengan ukir ukiran dibuat dari kulit, ditempeli kaca dan bulunya dibuat dari braksok, ijuk atau pula dari bulu burung gagak.
Didalam menarikannya barong ini diusung oleh 2 ( dua ) orang penari yang dinamakan juru saluk ataupun juru bapang. Lakon ini pada umumnya menggambarkan pertarungan antara kebajikan dan keburukan, dimana thema ini hampir selalu menjadi dasar dalam lakon lakon seni pertunjukan Bali.Gambelan untuk mengiringi tari barong ini adalah gambelan bebarongan yang berlaras pelog. Di beberapa tempat ada juga yang diiringi dengan gambelan semar pegulingan.
b. Barong Bangkal berarti babi besar yang berumur tua, barong ini menyerupai seekor bangkal biasa disebut barong celeng atau barong bangkung .Gambelan untuk mengiringinya adalah gambelan batel, dalam pementasannya sangat jarang disertai dengan suatu lakon dan pementasan barong bangkal ini biasanya dengan cara ngelawang ( pementasan ) dari satu tempat ketempat lain ) dan ada juga sekedar mafajar atau diusung kesekeliling.
c. Barong Asu barong ini menyerupai anjing terutama topengnya, sangat dikeramatkan dan terdapat di pura puncak dawa Baturiti Tabanan
d. Barong Gajah ini barong yang menyerupai gajah, sangat dikeramatkan dan salah satu diantaranya terdapat di Desa Singapadu.
e. Barong Macan barong ini menyerupai seekor macan, dalam pementasannya ditarikan oleh dua orang penari dan ada juga yang dilengkapi dengan suatu dramatari semacam Arja, gambelan yang dipai mengiringinya adalah gambelan batel.
f. Barong Landung, barong ini berbeda dengan barong barong yang telah disebutkan diaatas. Barong landung wujudnya bukan binatang melainkan manusia purba yang kaki dua. Pada umumnya barong landung ini dibuat berpasangan, terdiri dari ratu Lanang ( Barong landung laki ) dan Ratu Luh ( Barong Landung perempuan ). Barong ini disebut sedemikian karena bentuknya besar dan tinggi (seperti ondel-ondel Jakarta). Ratu Lanang wajahnya sangat menakutkan, hitam mukanya dengan giginya mencolot keluar sedangkan Ratu Luh berupa perempuan tua seperti perempuan cina.
Dibeberapa tempat di Bali ada juga Barong Landung yang dilengkapi dengan jenis barong Landung lainnya seperti Mantri, Baluh, limbur dan lain-lainnya. Didalam pementasannya barong landung ini mengambil lakon seperti lakon Arja ( terutama di Daerah Badung ) dan diiringi dengan gambelan batel.
g. Barong Blasblasan, barong ini juga disebut barong kedingkling, barong blasblasan adalah suatu bentuk pementasan yang dilakukan secara ngelawang, penarinya hanya mengenakan topeng topeng wayang wong dengan lakon cuplikan cuplikan dari ceritra Ramayana yang pada umumnya merupakan adegan peperangan. Barong ini banyak di pentaskan pada hari hari Raya Galungan maupun Kuningan dan biasanya penarinya adalah anak anak.Gambelan pengiringnya ada yang berupa batel dan ada pula yang semacam bebarongan (Gambelan batel yang dilengkapi dengan reyong).
Disamping jenis-jenis barong tersebut diatas, masih ada juga jenis-jenis barong yang lain yaitu barong brutuk yang terdapat di desa Trunyan ( sebuah Desa kecil dipinggir sebelah timur dari Danau Batur ). Barong ini memakai bulu-bulu daun pisang yang sudah kering ( kraras ) dan sangat dikeramatkan oleh masyarakat Trunyan. Barong ( sejenis barong landung yang banyak terdapat di daerah Tabanan yang biasanya dipertunjukkan pada upacara ngaben.
Didalam perkembangannya, kemudian barong di Bali tidak hanya diwujudkan dalam binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua, adapun jenis-jenis barong yang ada di Bali yaitu :
a. Barong ket ( ketet ) barong ini adalah yang paling banyak didapatkan di bali dan yang paling sering dipentaskan serta memiliki jenis perbendaharaan gerak tari yang lengkap.
Barong ketet merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau bona.
Badan barong ini dihiasi dengan ukir ukiran dibuat dari kulit, ditempeli kaca dan bulunya dibuat dari braksok, ijuk atau pula dari bulu burung gagak.
Didalam menarikannya barong ini diusung oleh 2 ( dua ) orang penari yang dinamakan juru saluk ataupun juru bapang. Lakon ini pada umumnya menggambarkan pertarungan antara kebajikan dan keburukan, dimana thema ini hampir selalu menjadi dasar dalam lakon lakon seni pertunjukan Bali.Gambelan untuk mengiringi tari barong ini adalah gambelan bebarongan yang berlaras pelog. Di beberapa tempat ada juga yang diiringi dengan gambelan semar pegulingan.
b. Barong Bangkal berarti babi besar yang berumur tua, barong ini menyerupai seekor bangkal biasa disebut barong celeng atau barong bangkung .Gambelan untuk mengiringinya adalah gambelan batel, dalam pementasannya sangat jarang disertai dengan suatu lakon dan pementasan barong bangkal ini biasanya dengan cara ngelawang ( pementasan ) dari satu tempat ketempat lain ) dan ada juga sekedar mafajar atau diusung kesekeliling.
c. Barong Asu barong ini menyerupai anjing terutama topengnya, sangat dikeramatkan dan terdapat di pura puncak dawa Baturiti Tabanan
d. Barong Gajah ini barong yang menyerupai gajah, sangat dikeramatkan dan salah satu diantaranya terdapat di Desa Singapadu.
e. Barong Macan barong ini menyerupai seekor macan, dalam pementasannya ditarikan oleh dua orang penari dan ada juga yang dilengkapi dengan suatu dramatari semacam Arja, gambelan yang dipai mengiringinya adalah gambelan batel.
f. Barong Landung, barong ini berbeda dengan barong barong yang telah disebutkan diaatas. Barong landung wujudnya bukan binatang melainkan manusia purba yang kaki dua. Pada umumnya barong landung ini dibuat berpasangan, terdiri dari ratu Lanang ( Barong landung laki ) dan Ratu Luh ( Barong Landung perempuan ). Barong ini disebut sedemikian karena bentuknya besar dan tinggi (seperti ondel-ondel Jakarta). Ratu Lanang wajahnya sangat menakutkan, hitam mukanya dengan giginya mencolot keluar sedangkan Ratu Luh berupa perempuan tua seperti perempuan cina.
Dibeberapa tempat di Bali ada juga Barong Landung yang dilengkapi dengan jenis barong Landung lainnya seperti Mantri, Baluh, limbur dan lain-lainnya. Didalam pementasannya barong landung ini mengambil lakon seperti lakon Arja ( terutama di Daerah Badung ) dan diiringi dengan gambelan batel.
g. Barong Blasblasan, barong ini juga disebut barong kedingkling, barong blasblasan adalah suatu bentuk pementasan yang dilakukan secara ngelawang, penarinya hanya mengenakan topeng topeng wayang wong dengan lakon cuplikan cuplikan dari ceritra Ramayana yang pada umumnya merupakan adegan peperangan. Barong ini banyak di pentaskan pada hari hari Raya Galungan maupun Kuningan dan biasanya penarinya adalah anak anak.Gambelan pengiringnya ada yang berupa batel dan ada pula yang semacam bebarongan (Gambelan batel yang dilengkapi dengan reyong).
Disamping jenis-jenis barong tersebut diatas, masih ada juga jenis-jenis barong yang lain yaitu barong brutuk yang terdapat di desa Trunyan ( sebuah Desa kecil dipinggir sebelah timur dari Danau Batur ). Barong ini memakai bulu-bulu daun pisang yang sudah kering ( kraras ) dan sangat dikeramatkan oleh masyarakat Trunyan. Barong ( sejenis barong landung yang banyak terdapat di daerah Tabanan yang biasanya dipertunjukkan pada upacara ngaben.
Nama Lain Gamelan Bali
Gamelan Jawa
Gamelan Jawa merupakan seperangkat alat musik khas jawa yang diturunkan dari generasi ke generasi. Gamelan dapat ditemukan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Musiknya lembut dan mencerminkan keselarasan hidup, sebagai prinsip hidup yang diadopsi oleh masyarakat Jawa pada umumnya. Dan alat ini dimainkan secara bersama, jika salah satu instrumen tidak dimainkan akan menghasilkan suara yang berbeda. Ini juga merupakan salah satu prinsip hidup masyarakat Jawa, yaitu gotong royong. Oleh masyarakat Jawa instrument ini biasanya digunakan untuk iringan nyanyian sinden, dan pengiring pertunjukan wayang. Gamelan juga dapat dimainkan secara instrumental, yaitu dengan orkestra. Gamelan terdiri dari beberapa alat musik, yaitu:
a. Saron
Alat ini dimainkan denga dipukul memakai satu alat pemukul yang terbuat dari kayu. Saron merupakan pengisi melodi utama dalam permainan gamelan. Alat ini merupakan alat berbilah denga bahan dasar besi, kuningan dan perunggu.
b. Demung
Bentuk dan fungsinya sama seperti saron, namun demung bersuara lebih rendah satu oktaf dari pada saron dan kedengaran lebih keras. Pemukul untuk demung juga berukuran lebih besar dari pada pemukul saron.
c. Peking
Alat ini berukuran lebih kecil dari pada saron dan suaranya satu oktaf lebih tinggi dibandingkan saron. Fungsinya adalah sebagai pemberi warna melodi dalam permainan gamelan. Biasanya peking akan membunyikan melodi yang sama dengan yang dimainkan saron namun permainannya dibuat terus mengisi ketukan, sehingga tidak ada tempo yang kosong. Hal ini dapat jelas terlihat dalam permainan tepo lambat. Irama peking adalah dua kali irama saron dan demung. Peking dipukul oleh alat pemukul yang biasanya terbuat dari tanduk sapi. Cara memukulnya pun sama dengan saron dan demung, hanya berbeda temponya saja.
d. Bonang barung
Bonang barong dalah merupakan alat musik berpencu yang terbuat dari besi, kuningan dan perunggu. Alat ini dipukul dengan pemukul kayu berbentuk batangan yang salah satu ujungnya dililit kain. Bonang dimainkan dengan cara dipukul oleh dua alat pemukul. Bonang barung merupakan kepala utama alat melodis dalam gamelan. Alat ini berfungsi sebagai pemurba lagu, yang bertugas memulai jalannya sajian gendhing-gendhing. Satu set bonang terdiri dari 14 atau 12 buah bonang.
e. Bonang penerus
Bentuk dan car memainkan alat ini sama seperti bonang barung. Alat ini merupakan pengisi harmoni bunyi bonang barung. Bentuk mirip bonang barung namun lebih kecil, bonang penerus memiliki suara satu oktaf lebih tinggi daripada bonang barung dan sewaktu daimainkan dipukul dalam tempo yang lebih cepat dari pada bonang barung.
f. Kenong
Kenong biasanya dimainkan dengan dipukul oleh satu alat pemukul. Alat ini merupakan pengisi akor atau harmini dalam permainkan gamelan, kenong berfungsi sebagai penentu batas-batas gatra, menegaskan irama. Kenong juga termasuk dalam alat musik berpacu, namun ukuran lebih besar dari pada bonang. Alat ini juga dipukul menggunakan alat pemukul kayu yang dililitkan kain. Jumlah dalam satu set bervariasi tapi biasanya sekitar 10 buah.
g. Kethuk kempyang
Alat ini memiliki fungsi sebagai alat musik ritmis, yang membantu kendhang dalam menghasilkan ritme lagu yang diinginkan. Dalam tiap set gamelan hanya ada satu buah kethuk dan satu buah kempyang. Kethuk kempyang biasanya diletakan dekat kenong, biasanya kethuk kempyang juga dimainkan oleh pemain kenong.
h. Gender barung
Alat ini dimainkan menggunakan dua alat pemukul. Fungsinya hampir sama dengan saron namun dengan warna suara yang berbeda, alat ini teebuat dari besi, kuningan dan perunggu. Alat ini merupakan alat musik berbilah. Bilahan gender lebih tipis daripada bilahan saron. Pada tempatnya, bilah-bilah itu dihubungkan oleh suatu penyangga yang tersusun dari rangkaian benang yang disambungkan diantaranya.
i. Gender penerus
Alai ini hampir sama dengan bonang penerus, yaitu menjalankan fungsinya sebagai pendamping gender baruang. Irama gender penerus lebih cepat dua kali lipat dari pada gender barung. Bilah gender penerus lebih kecil dari pada gender barung.
j. Slenthem
Alat ini dimainkan dengan dipukul oleh satu alat pemukul. Fungsinya benar-benar sama dengan saron yaitu sebagai pemegang melodi dalam gamelan. Namun, dengan warna suara yang berbeda dan tinggi nada satu oktaf lebih rendah dari pada demung.
k. Kempul
Kempul adalah salah satu alat musik gamelan yang terbuat dari perunggu dan termasuk gamelan berpencu. Kempul disebut juga gong kecil. Satu set kempul terdiri dari beberapa buah kempul yang jumlahnya bervariasi. Kempul yang berukuran lebih kecil memiliki nada lebih tinggi dari pada kempul yang besar. Kempul dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul dalam ukuran lebih besar dari pemukul yang digunakan untuk pemukul kenong tapi lebih kecil daripada pemukul gong. Pemukul ini seluruhnya terbuat dari kayu dan bagian yang dipukulkan dilapisi kain tebal. Kempul diletakan dengan cara digantung. Fungsi kempul adalah pemangku irama atau menegaskan irama melodi. Kempul merupakan pengisi akor dalam setiap permainan gamelan.
l. Gong
Gong adalah salah satu alat musik gamelan yang terbuat dari perunggu dan termasuk gamelan berpencu. Gong dimainkan dengan cara dipukul. Gong diletakan denga cara menggantung, karena bentuknya yang sangat besar. Fungsinya adalah untuk memberi tanda berakhirnya sebuah gatra dan juga untuk menandai mulainya dan berakhirnya gendhing.
Gong memiliki bentuk paling besar sehingga memiliki suara paling rendah di antara instrument gamelan lainya. Gong merupakan instrument yang paling dihargai dari semua instrument gamelan karena dianggap sebagai jiwa gamelan. Gong dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1) Gong siyem
Besarnya di antara kempul dan gong gedhe (besar).
2) Gong suwukan
Besarnya di antara kempul dan gong gedhe (besar).
3) Gong gedhe
Gong yang bentuknya paling besar.
m. Gambang
Gambang merupakan instrument gamelan yang dimainkan paling cepat dalam sebuah lagu. Alat ini menjalankan fungsi yang sama dengan gender barung, tapi gambang terbuat dari kayu. Tiap gambang biasanya terdiri dari 19 atau 20 bilah kayu untuk nadanya. Gambang dimainkan dengan dua buah pemukul. Pemukul gambang sangat panjang. Panjang tangkainya kira-kira 35 cm. tangkai ini terbuat dari tanduk, sedangkan bagian yang dipukulkan terbuat dari kayu yang sisi kelilingnya dibalut kain.
n. Kendhang
Alat ini dimaikan dengan dipukul oleh kedua tangan pada setiap sisinya. Kendhang merupakan kepala yang memimpin setiap permainan gamelan, berfungsi sebagai penentu setiap ritme yang ada dalam pemain gamelan. Kendhang merupakan pengatur irama gendhing. Alat ini berfungsi memulai, mempercepat, memperlambat, dan memberi tanda akan berakhirnya gendhing. Dalam gamelan ada tiga atau empat buah kemdhang yang berbeda ukurannya. Setiap kendhang ditutupi dengan membrane kulit dikedua sisinya. Diameter kedua sisi kendhang ini berbeda. Keempaat kendhang yang dimaksud adalah: kendhang gendhing, kendhang wayangan, kendhang ciblon, dan ketipung.
o. Suling
Alat ini dimainkan dengan ditiup. Biasanya suling memainkan melodi tersendiri yang menghiasi permainan gamelan. Suling terdiri dari dua macam yaitu suling slendro dan suling pelog. Perbedaan suling slendro dan suling pelog adalah pada letak dan jumlah lubang-lubangnya. Suling slendro memiliki 4 buah lubang, dan pelog memiliki 5 buah lubang.
p. Siter
Siter dimainkan dengan petikan oleh ibu jari kiri dan kanan. Alat ini juga memainkan melodi tersendiri. Siter dibuat dengan dua sisi, yaitu sisi atas dan sisi bawah. Masing-masing memiliki laras pelog dan slendro. Siter mirip dengan kecapi di Jawa Barat. Siter memiliki 11 atau 12 dawai yang unison (satu nada)
q. Rebab
Rebab merupakan alat musik gesek berdawai dua. Rebab terbuat dari kayu dan tubuhnya terbentuk seperti hati. Tubuh rebab dilapisi dengan kulit tipis. Dawai ditekan dengan jari tangan kiri tapi tidak sampai menempel pada batang rebab.
Fungsi dari musik gamelan sendiri berkembang dari masa kemasa, awalnya gamelan berfungsi sebagai:
· Pengiring perang (dikenal dengan sebutan mardagga)
· Pengiring upacara-upacara peringatan kenegaraan.
Dalam perkembangan selanjutnya, alat musik ini kemudian berfungsi sebagai:
· Mengiring upacara-upacara adat seperti pernikahan, khitanan, tujuh bulanan, dan lainnya.
· Pengiring seni pertunjukan seperti wayang orang, wayang kulit, ludruk, tari dan lainnya.
Beberapa jenis gamelan yang dikenal sekarang ini adalah:
· Gamelan klenengan (Solo) atau Uyon-uyon (Yogyakarta). Gamelan jenis ini terdiri atas alat musik, penyanyi/waranggana, gerong (penyanyi juga), tetapi tidak ada tarian.
· Gamelan untuk gending boning (Solo) atau gendhing soran (Yogyakarta). Dalam gamelan jenis ini hanya ada beberapa instrument yang tidak dimainkan, contohnya rebab.
· Gamelan sekaten. Jenis gamelan ini lebih besar dari pada gendhing soran. Gamelan seketan hanya dimainkan pada waktu penutupan acara seketan saat hari raya Maulud Nabi di Yogya dan Solo.
Tari Saman
Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan
dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.[1]
Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.''
Pada zaman dahulu,tarian ini pertunjukkan dalam acara adat tertentu,diantaranya dalam upacara memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain itu, khususnya dalam konteks masa kini, tarian ini dipertunjukkan pula pada acara-acara yang bersifat resmi,seperti kunjungan tamu-tamu Antar Kabupaten dan Negara,atau dalam pembukaan sebuah festival dan acara lainnya.
1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.
2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang,kirep,lingang,surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo)
Daftar isi
Makna dan Fungsi
Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.''
Paduan Suara
Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian ini khususnya ditarikan oleh para pria.Pada zaman dahulu,tarian ini pertunjukkan dalam acara adat tertentu,diantaranya dalam upacara memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain itu, khususnya dalam konteks masa kini, tarian ini dipertunjukkan pula pada acara-acara yang bersifat resmi,seperti kunjungan tamu-tamu Antar Kabupaten dan Negara,atau dalam pembukaan sebuah festival dan acara lainnya.
Nyanyian
Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam :1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.
2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
Gerakan
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada.Diduga,ketika menyebarkan agama islam,syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno,kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya.Dalam konteks kekinian,tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang,kirep,lingang,surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo)
Penari
Pada umumnya,Tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil.Pendapat Lain mengatakan Tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang,dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.Namun, dalam perkembangan di era modern yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syeikh. Selain mengatur gerakan para penari,Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman. yaitu ganit.Tari Kecak
Musik dari Indonesia | |
---|---|
Garis waktu • Contoh | |
Ragam | |
Klasik • Kecak • Kecapi suling • Tembang Sunda • Pop • Dangdut • Hip hop • Keroncong • Gambang keromong • Gambus • Jaipongan • Langgam Jawa • Pop Batak • Pop Minang • Pop Sunda • Qasidah modern • Rock • Tapanuli ogong • Tembang Jawa | |
Bentuk tertentu | |
Angklung • Beleganjur • Calung • Gamelan • Degung • Gambang • Gong gede • Gong kebyar • Jegog • Joged bumbung • Salendro • Selunding • Semar pegulingan | |
Musik daerah | |
Bali • Kalimantan • Jawa • Kepulauan Maluku • Papua • Sulawesi • Sumatera • Sunda |
Penampilan tari Kecak pada penutupan pameran pendidikan di Kolese Kanisius, Jakarta.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.[rujukan?]
Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.[rujukan?]
Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.[rujukan?]
Tari Remo
Tari Remo berasal dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur[rujukan?].
Tarian ini berasal dari kecamatan Diwek Di desa Ceweng, tarian ini
diciptakan oleh warga yang perprofesi sebagai pengamen tari di kala itu,
memang banyak profesi tersebut di Jombang, kini Tarian ini pada awalnya
merupakan tarian yang digunakan sebagai pengantar pertunjukan ludruk.
Namun, pada perkembangannya tarian ini sering ditarikan secara terpisah
sebagai sambutan atas tamu kenegaraan, ditarikan dalam upacara-upacara
kenegaraan, maupun dalam festival kesenian daerah. Tarian ini sebenarnya
menceritakan tentang perjuangan seorang pangeran dalam medan laga. Akan
tetapi dalam perkembangannya tarian ini menjadi lebih sering ditarikan
oleh perempuan, sehingga memunculkan gaya tarian yang lain: Remo Putri
atau Tari Remo gaya perempuan.
Menurut sejarahnya, tari remo merupakan tari yang khusus dibawakan oleh penari laki – laki. Ini berkaitan dengan lakon yang dibawakan dalam tarian ini. Pertunjukan tari remo umumnya menampilkan kisah pangeran yang berjuang dalam sebuah medan pertempuran. Sehingga sisi kemaskulinan penari sangat dibutuhkan dalam menampilkan tarian ini.
Berdasarkan perkembangan sejarah tari remo, dulunya tari remo merupakan seni tari yang digunakan sebagai pembuka dalam pertunjukan ludruk. Namun seiring berjalannya waktu, fungsi dari tari remo pun mulai beralih dari pembuka pertunjukan ludruk, menjadi tarian penyambutan tamu, khususnya tamu – tamu kenegaraan. Selain itu tari remo juga sering ditampilkan dalam festival kesenian daerah sebagai upaya untuk melestarikan budaya Jawa Timur. Oleh karena itulah kini tari remo tidak hanya dibawakan oleh penari pria, namun juga oleh penari wanita. Sehingga kini muncul jenis tari remo putri. Dalam pertunjukan tari remo putri, umumnya para penari akan memakai kostum tari yang berbeda dengan kostum tari remo asli yang dibawakan oleh penari pria.
Menurut sejarahnya, tari remo merupakan tari yang khusus dibawakan oleh penari laki – laki. Ini berkaitan dengan lakon yang dibawakan dalam tarian ini. Pertunjukan tari remo umumnya menampilkan kisah pangeran yang berjuang dalam sebuah medan pertempuran. Sehingga sisi kemaskulinan penari sangat dibutuhkan dalam menampilkan tarian ini.
Berdasarkan perkembangan sejarah tari remo, dulunya tari remo merupakan seni tari yang digunakan sebagai pembuka dalam pertunjukan ludruk. Namun seiring berjalannya waktu, fungsi dari tari remo pun mulai beralih dari pembuka pertunjukan ludruk, menjadi tarian penyambutan tamu, khususnya tamu – tamu kenegaraan. Selain itu tari remo juga sering ditampilkan dalam festival kesenian daerah sebagai upaya untuk melestarikan budaya Jawa Timur. Oleh karena itulah kini tari remo tidak hanya dibawakan oleh penari pria, namun juga oleh penari wanita. Sehingga kini muncul jenis tari remo putri. Dalam pertunjukan tari remo putri, umumnya para penari akan memakai kostum tari yang berbeda dengan kostum tari remo asli yang dibawakan oleh penari pria.
Tata Gerak
Karakteristika yang paling utama dari Tari Remo adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di panggung. Selain itu, karakteristika yang lain yakni gerakan selendang atau sampur, gerakan anggukan dan gelengan kepala, ekspresi wajah, dan kuda-kuda penari membuat tarian ini semakin atraktif. SANDALTata Busana
Busana dari penari Remo ada berbagai macam gaya, di antaranya: Gaya Sawunggaling, Surabayan, Malangan, dan Jombangan. Selain itu terdapat pula busana yang khas dipakai bagi Tari Remo gaya perempuan.Busana gaya Surabayan
Terdiri atas ikat kepala merah, baju tanpa kancing yang berwarna hitam dengan gaya kerajaan pada abad ke-18, celana sebatas pertengahan betis yang dikait dengan jarum emas, sarung batik Pesisiran yang menjuntai hingga ke lutut, setagen yang diikat di pinggang, serta keris menyelip di belakang. Penari memakai dua selendang, yang mana satu dipakai di pinggang dan yang lain disematkan di bahu, dengan masing-masing tangan penari memegang masing-masing ujung selendang. Selain itu, terdapat pula gelang kaki berupa kumpulan lonceng yang dilingkarkan di pergelangan kaki.Busana Gaya Sawunggaling
Pada dasarnya busana yang dipakai sama dengan gaya Surabayan, namun yang membedakan yakni penggunaan kaus putih berlengan panjang sebagai ganti dari baju hitam kerajaan.Busana Gaya Malangan
Busana gaya Malangan pada dasarnya juga sama dengan busana gaya Surabayan, namun yang membedakan yakni pada celananya yang panjang hingga menyentuh mata kaki serta tidak disemat dengan jarum.Busana Gaya Jombangan
Busana gaya Jombangan pada dasarnya sama dengan gaya Sawunggaling, namun perbedaannya adalah penari tidak menggunakan kaus tetapi menggunakan rompi.Busana Remo Putri
Remo Putri mempunyai busana yang berbeda dengan gaya remo yang asli. Penari memakai sanggul, memakai mekak hitam untuk menutup bagian dada, memakai rapak untuk menutup bagian pinggang sampai ke lutut, serta hanya menggunakan satu selendang saja yang disemat di bahu bahu.Pengiring
Musik yang mengiringi Tari Remo ini adalah gamelan, yang biasanya terdiri atas bonang barung/babok, bonang penerus, saron, gambang, gender, slentem siter, seruling, kethuk, kenong, kempul, dan gong. Adapun jenis irama yang sering dibawakan untuk mengiringi Tari Remo adalah Jula-Juli dan Tropongan, namun dapat pula berupa gending Walangkekek, Gedok Rancak, Krucilan atau gending-gending kreasi baru. Dalam pertunjukan ludruk, penari biasanya menyelakan sebuah lagu di tengah-tengah tariannya.Daftar Gubernur Di Bengkulu
No | Foto | Nama | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Keterangan |
1 | Ali Amin | 1968 | 1974 | ||
2 | Abdul Chalik | 1974 | 1979 | ||
3 | Suprapto | 1979 | 1989 | ||
4 | H. A. Razie Yahya | 1989 | 1994 | ||
5 | Adjis Ahmad | 1994 | 1999 | ||
6 | Hasan Zen | 1999 | 2005 | ||
7 | Agusrin Maryono Najamuddin | 29 November 2005 | 17 April 2012 | ||
8 | Junaidi Hamzah | 17 Desember 2012 | 2015 |
Daftar Kabupaten Di Bengkulu
No. | Kabupaten/Kota | Ibu kota |
---|---|---|
1 | Kabupaten Bengkulu Selatan | Kota Manna |
2 | Kabupaten Bengkulu Tengah | Karang Tinggi |
3 | Kabupaten Bengkulu Utara | Arga Makmur |
4 | Kabupaten Kaur | Bintuhan |
5 | Kabupaten Kepahiang | Kepahiang |
6 | Kabupaten Lebong | Muara Aman |
7 | Kabupaten Mukomuko | Mukomuko |
8 | Kabupaten Rejang Lebong | Curup |
9 | Kabupaten Seluma | Tais |
10 | Kota Bengkulu | - |
Objek Wisata Andalan Di Bengkulu
- Bunga Raflessia Arnoldy
- Semasa Pemerintahan Inggris, Bunga ini ditemukan pertamakali oleh Sir Thomas Raffles dan Dr. Arnoldy di Dusun Lubuk Tapi pada tahun 1818. Bunga ini adalah bunga terbesar di dunia dengan diameter 100 cm. Bunga ini membutuhkan 6 sampai 8 bulan untuk tumbuh dan 15 hari setelah itu untuk berbunga. Keunikan dari bunga ini adalah tidak adanya akar, daun dan batang. Tumbuhan ini termasuk parasit kerena tidak adanya klorofil dan haustoria. Bunga ini sering tumbuh dan ditemukan di Taba Penanjung I dan Taba Penanjung III (Bengkulu Tengah), daerah di wilayah kabupaten Kepahiang, dan daerah di wilayah kabupaten Rejang Lebong.
- Bunga Kibut (Amorphopalus Titanuum)
- Bunga ini sangat menarik dan cantik. Tidak memiliki batang dengan tetapi memiliki bunga yang tinggi sekitar 3 m dan kuat. Bunga ini tumbuh di sekitar Rejang Lebong mengelilingi Kepahiang, Bengkulu Utara, and Bengkulu Selatan.
- Anggrek air Vanda Hookeriana
- Berdasarkan ahli tanaman yang datang ke Bengkulu, anggrek air inihjanya terdapat di Danau Dendam Tak Sudah yang terletak sekitar 5 km dari kota Bengkulu. Beberapa macam anggrek liar dan alami lainnya dapat pula ditemukan di provinsi Bengkulu.
- Kekayaan Hutan
- Berbagai macam kekayaan hutan yang dapat ditemukan di Bengkulu seperti Kayu Medang, Meranti, Rattan, Damar. Tanaman lainnya yang dibudidayakan oleh masyarakat adalah Minyak sawit, getah karet, kopi, durians, jeruk, sayuran ,dan lainnya.
- Fauna
- Beberapa macam hewan seperti macan, kijang, gajah, monyet, rangkong adalah hewan yang menempati hutan di provinsi Bengkulu.
- Upacara Tabut
- Tabut adalah upacara tradisional tentang kepahlawanan Hasan dan Husen, Mereka Mati dalam peperangan melawan orang-orang Yazid. Perayaan pertama kali dilaksanakan oleh Syekh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada abad ke 15. Syekh Burhanuddin (Imam Senggolo) Menikah dengan wanita Bengkulu kemudian anak mereka, cucu mereka dan keturunan mereka disebut sebagai keluarga pewaris Tabut. upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 muharram (berdasar kalendar islam)setiap tahun.
- Upacara Lainnya yang mengiringi Tabut
- Upacara Mengambil Tanah, dilakukan malam 1 Muharram. Duduk Penja, 4 dan 5 Muharram. Menjara, 5 sampai 6 of Muharram. Anak Jari-Jari dan Seroban, 7 sampai 8 Muharram. Arak Gedang, 9 Muharram. Tabut Tebuang, 10 Muharram.
- Taman Laut
- Taman ini terletak sekitar pulau Enggano.
- Taman Nasional
- Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Terletak di Kecamatan Seblat sekitar 100 km dari kota Bengkulu. Taman Nasional lainnya terletak di Selatan Kaur, 80 km dari Manna. Taman ini merupakan bagian dari Taman Nasional Sumatera Selatan(TNSS I). Berbagai macam hewan dapat dijumpai di sana.
- Taman Berburu
- Gunung Nanu'ua, hutan yang masih alami yang terletak di pulau Enggano.Hewan yang dapat diburu adalah : banteng liar, bore (babi liar), kijang, monyet, dan beberapa lainnya. Semidang Bukit Kaba, terletak di Taba Penanjung dengan luas area 15,300 ha.
- Elephant Training Center (ETC) di Seblat
- Terletak di sebelah sungai Seblat, Putri Hijau, Bengkulu utara. Tempat latihan ini adalah salah satu dari tempat latihan yang ada di Indonesia(Way Kambas ETC, Lampung; Lhokseumawe ETC, Aceh; Sebangau ETC, Riau; Sebokor ETC, Sumatera Selatan). Untuk mencapai kesini dapat menggunakan kendaraan roda empat. terletak 132 km dari Bengkulu atau sekitar 3 jam perjalanan. Kita dapat melalui : Simpang Air Muring ke Desa Suka Maju, kemudian berjalan kaki sekitar 5 km. Dan Simpang Desa, Kota Bani, Suka Merindu, dan Suka Baru. Sayang sekali, jalur ini tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
Langganan:
Postingan (Atom)