Transportasi
Kalimantan Selatan terhubung
dengan kota-kota di seluruh kepulauan Indonesia melalui Bandar Udara
Syamsudin Noor yang terletak sekitar 25 km dari Banjarmasin.
Masyarakat dan Budaya
Mayoritas masyarakat
Kalimantan Selatan disebut Banjar yang beragama Islam dan taat
beribadat. Orang Melayu juga mendominasi tempat ini.
Penduduk asli Kalimantan Selatan umumnya suku bangsa Banjar yang intinya terdiri dari sub suku, yaitu Maayan, Lawangan dan Bukiat yang mengalami percampuran dengan suku bangsa Melayu, Jawa dan Bugis. Identitas utama yang terlihat adalah bahasa Banjar sebagai media umum.
Penduduk pendatang seperti Jawa, Melayu, Madura, dan Bugis sudah lama datang ke Kalimantan Selatan. Suku bangsa Melayu datang sejak zaman Sriwijaya atau sebagai pedagang yang menetap, suku bangsa Jawa datang pada periode Majapahit bahkan sebelumnya, kemudian orang Bugis datang mendirikan kerajaan Pegatan di masa lalu.
Suku-suku Maayan, Lawangan, Bukit, dan Ngaju dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan Jawa, dipersatukan oleh kerajaan yang beragama Buddha, Hindu dan terakhir Islam, dari kerajaan Banjar, sehingga menumbuhkan suku bangsa Banjar yang berbahasa Banjar.
Di masyarakat Banjar berkembang seni sastra dan seni suara yang indah. Semula dari pergaulan sehari-hari di anatara mereka saling sindir menyindir kadang-kadang dengan bahasa syair dan pantun-pantun. Ada kalanya bersifat humor di antara muda-mudinya. Sindir menyindir ini kemudian berkembang menjadi seni sastra yang indah misalnya pepatah-pepatah.
Penduduk asli Kalimantan Selatan umumnya suku bangsa Banjar yang intinya terdiri dari sub suku, yaitu Maayan, Lawangan dan Bukiat yang mengalami percampuran dengan suku bangsa Melayu, Jawa dan Bugis. Identitas utama yang terlihat adalah bahasa Banjar sebagai media umum.
Penduduk pendatang seperti Jawa, Melayu, Madura, dan Bugis sudah lama datang ke Kalimantan Selatan. Suku bangsa Melayu datang sejak zaman Sriwijaya atau sebagai pedagang yang menetap, suku bangsa Jawa datang pada periode Majapahit bahkan sebelumnya, kemudian orang Bugis datang mendirikan kerajaan Pegatan di masa lalu.
Suku-suku Maayan, Lawangan, Bukit, dan Ngaju dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan Jawa, dipersatukan oleh kerajaan yang beragama Buddha, Hindu dan terakhir Islam, dari kerajaan Banjar, sehingga menumbuhkan suku bangsa Banjar yang berbahasa Banjar.
Di masyarakat Banjar berkembang seni sastra dan seni suara yang indah. Semula dari pergaulan sehari-hari di anatara mereka saling sindir menyindir kadang-kadang dengan bahasa syair dan pantun-pantun. Ada kalanya bersifat humor di antara muda-mudinya. Sindir menyindir ini kemudian berkembang menjadi seni sastra yang indah misalnya pepatah-pepatah.
Kuliner
Soto Banjar adalah makanan khas daerah ini. Beberapa bumbu yang digunakan adalah adalah cengkeh, biji pala dan kayu manis.
Keanekaragaman kue disini juga tidak kalah enaknya seperti roti goreng dengan beragam isiannya. Ada juga kue ketan pisang yang wajib Anda cicipi.
Keanekaragaman kue disini juga tidak kalah enaknya seperti roti goreng dengan beragam isiannya. Ada juga kue ketan pisang yang wajib Anda cicipi.
Kantor Pariwisata
Telp : (62-511) 3264511
Fax : (62-11) 3264512
Tidak ada komentar:
Posting Komentar