"Tapi, tahu-tahu, pas di depan pintu halte, mobilnya berhenti dan buka kaca. Dia bilang, 'Ada apa?' dengan nada marah. Lalu, saya bilang, ini jalurbusway Pak! Dia langsung pergi," katanya ditemui seusai aksinya di Halte Stasiun Jatinegara Dua, Koridor 11 (Pulogebang-Kampung Melayu), Selasa (12/11/2013) sore. Aksi seperti itu dilakukan Daivi sebagai ungkapan teguran penumpang bus transjakarta terhadap perilaku kendaraan yang menyerobot jalur bus tersebut. Daivi mengaku, aksi tersebut kali pertama dilakukan pada 9 November 2013 lalu di Halte Kramat Sentiong, Koridor 5 (Kampung Melayu-Ancol).
Ia mengaku kesal dengan perilaku pengendara yang menerobos jalur bus transjakarta melenggang seenaknya. Sementara penumpang bus menunggulama karena bus tersendat dengan kendaraan yang menerobos.
Dia berharap aksinya itu mendapat dukungan dari penumpang lain. Bahkan, ia juga meminta dukungan kepada Pemprov DKI Jakarta.
Ia mengaku kesal dengan perilaku pengendara yang menerobos jalur bus transjakarta melenggang seenaknya. Sementara penumpang bus menunggulama karena bus tersendat dengan kendaraan yang menerobos.
Dia berharap aksinya itu mendapat dukungan dari penumpang lain. Bahkan, ia juga meminta dukungan kepada Pemprov DKI Jakarta.
Daivi mengatakan akan terus menyosialisasikan aksi tersebut di seluruh halte. Bahkan, ia telah menyiapkan brosur yang akan dibagikan kepada seluruh penumpang bus transjakarta.
"Makanya, saya butuh dukungan juga dari penumpang lainnya. Syukur-syukur Pemprov juga ikutan bantu untuk sosialisasikan aksi ini," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar